PENYAKIT TUMBUHAN
(NON PARASIT)
Penyakit tumbuhan non parasit adalah
penyakit tumbuhan yang dikarenakan kekurangan nutrisi. Kekurangan salah satu
atau beberapa unsur hara akan mengakibatkan pertumbuhan tanaman tidak
sebagaimana mestinya yaitu ada kelainan atau penyimpangan-penyimpangan dan
banyak pula tanaman yang mati muda. Gejala kekurangan ini cepat atau lambat
akan terlihat pada tanaman, tergantung pada jenis dan sifat tanaman. Ada
tanaman yang cepat sekali memperlihatkan tanda-tanda kekurangan atau sebaliknya
ada yang lambat. Pada umumnya pertama-tama akan terlihat pada bagian tanaman
yang melakukan kegiatan fisiologis terbesar yaitu pada bagian yang ada di atas
tanah terutama pada daun-daunnya.
v Macam-macan penyakit tumbuhan non parasit
Ø KLOROSIS
Gejala tunbuhan terkena penyakit Klorosis adalah daun
tumbuhan berwarna kuning pucat keputihan.
Penyebab :
a)
Kekurangan unsur hara
·
Nitrogen (N)
Kekurangan unsur hara Nitrogen (N) dapat menyebabkan
:
a.
Warna daun hijau agak kekuning-kuningan dan pada tanaman padi warna ini
mulai dari ujung daun menjalar ke tulang daun selanjutnya berubah menjadi
kuning lengkap, sehingga seluruh tanaman berwarna pucat kekuning-kuningan.
Jaringan daun mati dan inilah yang menyebabkan daun selanjutnya menjadi kering
dan berwarna merah kecoklatan.
b.
Pertumbuhan tanaman lambat dan kerdil
c.
Perkembangan buah tidak sempurna atau tidak baik, seringkali masak
sebelum waktunya
d.
Dapat menimbulkan daun penuh dengan serat, hal ini dikarenakan menebalnya
membran sel daun sedangkan selnya sendiri berukuran kecil-kecil
e.
Dalam keadaan kekurangan yang parah, daun menjadi kering, dimulai dari
bagian bawah terus ke bagian ata
·
Zat Besi (Fe)
Defisiensi (kekurangan) zat besi sesungguhnya jarang terjadi. Terjadinya
gejala-gejala pada bagian tanaman (terutama daun) kemudian dinyatakan sebagai
kekurangan tersedianya zat besi adalah karena tidak seimbang tersedianya zat Fe
dengan zat kapur (Ca) pada tanah yang berlebihan kapur dan yang bersifat
alkalis. Jadi masalah ini merupakan masalah pada daerah-daerah yang tanahnya
banyak mengandung kapura. Gejala-gejala yang tampak pada daun muda, mula-mula
secara setempat-setempat berwarna hijau pucat atau hijau kekuning-kuningan,
sedangkan tulang daun tetap berwarna hijau serta jaringan-jaringannya tidak
mati.
Kekurangan unsure hara Zat Besi (Fe) dapat menyebabkan
:
a.
Pada tulang daun, yang tadinya berwarna hijau berubah menjadi
kuning dan ada pula yang menjadi putih
b.
Pada musim kemarau, daun-daun muda banyak yang menjadi kering dan
berjatuhan
c.
Pertumbuhan tanaman seolah terhenti akibatnya daun berguguran dan
akhirnya mati mulai dari pucuk.
·
Magnesium (Mg)
Kekurangan unsur hara Magnesium (Mg) dapat menyebabkan :
a.
Daun-daun tua mengalami klorosis (berubah menjadi kuning) dan
tampak di antara tulang-tulang daun, sedang tulang-tulang daun itu sendiri
tetap berwarna hijau. Bagian di antara tulang-tulang daun itu secara teratur
berubah menjadi kuning dengan bercak-bercak merah kecoklatan
b.
Daun-daun mudah terbakar oleh teriknya sinar matahari karena tidak
mempunyai lapisan lilin, karena itu banyak yang berubah warna menjadi coklat
tua/kehitaman dan mengkerut
c.
Pada tanaman biji-bijian, daya tumbuh biji kurang/lemah, malah kalau toh
ia tetap tumbuh maka ia akan nampak lemah sekali.
·
Seng / Zincum (Zn)
Kekurangan unsur hara Seng/Zincum (Zn) dapat menyebabkan :
a. Terjadi
penyimpangan pertumbuhan pada bagian daun-daun yang tua, yaitu: Bentuknya lebih
kecil dan sempit daripada bentuk umumnya, Klorosis terjadi di antara
tulang-tulang daun, Daun mati sebelum waktunya, kemudian berguguran dimulai
dari daun-daun yang ada di bagian bawah menuju ke puncak
b. Pada
padi sawah gejala terlihat 2 – 4 minggu setelah tanam, yaitu adanya pemutihan
di bagian tengah daun. Kekurangan yang parah menyebabkan daun tidak mau terbuka
c. Pada
tanaman jagung gejala terlihat 1 – 2 minggu setelah bibit muncul di permukaan
tanah, daun-daun muda menunjukkan garis-garis kuning dan terus menguning sampai
ke dasar daun, sedang tepi daun tetap hijau
d. Pada
kacang tanah gejala terlihat setelah tanaman berumur 1 bulan, mula-mula
jaringan di antara urat-urat dan nampak menguning dan akhirnya hanya pada
urat-urat daun saja akan tetap hijau. Tanaman kerdil dan polong sedikit.
b)
Penggunaan Pestisida yang berlebihan
Sehingga menyebabkan Gulma menjadi kebal (Resistensi),
denagn demikian tanaman yang tadinya dilindungi dari Gulma terkena Herbisida karena
Gulmanya sudah kebal.
c)
Gas-gas beracun (Belerang
oksida dan Nitrogen oksida) dari kendaraan bermotor dan industri
Ø
NEKROSIS
Gejala tanaman terkena Nekrosis adalah terdapat
bagian-bagian jaringan tertentu yang mengalami kematian.
Penyebab :
a)
Kekurangan unsur hara
·
Fosfor (P)
Kekurangan unsur hara Fosfor (P) dapat menyebabkan :
a. Terhambatnya
pertumbuhan sistem perakaran, batang dan daun
b. Warna
daun seluruhnya berubah menjadi hijau tua/keabu-abuan, mengkilap, sering pula
terdapat pigmen merah pada daun bagian bawah, selanjutnya mati. Pada tepi daun,
cabang dan batang terdapat warna merah ungu yang lambat laun berubah menjadi
kuning.
c. Hasil
tanaman yang berupa bunga, buah dan biji merosot. Buahnya kerdil-kerdil, nampak
jelek dan lekas matang
·
Kalium (K)
Defisiensi/kekurangan Kalium memang agak sulit
diketahui gejalanya, karena gejala ini jarang ditampakkan ketika tanaman masih
muda.
Kekurangan Kalium dapat menyebabkan :
a. Daun-daun
berubah jadi mengerut alias keriting (untuk tanaman kentang akan menggulung)
dan kadang-kadang mengkilap terutama pada daun tua, tetapi tidak merata.
Selanjutnya sejak ujung dan tepi daun tampak menguning, warna seperti ini
tampak pula di antara tulang-tulang daun pada akhirnya daun tampak
bercak-bercak kotor (merah coklat), sering pula bagian yang berbercak ini jatuh
sehingga daun tampak bergerigi dan kemudian mati
b. Batangnya
lemah dan pendek-pendek, sehingga tanaman tampak kerdil
c. Buah
tumbuh tidak sempurna, kecil, mutunya jelek, hasilnya rendah dan tidak tahan
disimpan
d. Pada
tanaman kelapa dan jeruk, buah mudah gugur
e. Bagi
tanaman berumbi, hasil umbinya sangat kurang dan kadar hidrat arangnya demikian
rendah
Khusus untuk tanaman padi, gejala kekurangan unsur
Kalium dapat dijelaskan sebagai berikut:
a.
Daun
Daun tanaman padi yang kekurangan Kalium akan berwarna hijau gelap
dengan banyaknya bintik-bintik yang warnanya yang menyerupai karat. Bintik-bintik
itu pertama-tama muncul pada bagian atas daun yang sudah tua, ujung daun dan
tepi daun menjadi seperti terbakar (necrotic), berwarna coklat kemerahan atau
coklat kuning. Daun-daun tua, khususnya di tengah hari akan terkulai dan
daun-daun muda menggulung ke arah atas dan memperlihatkan gejala-gejala
kekurangan air.
b.
Batang
Batang tanaman padi yang kekurangan Kalium akan tumbuh pendek dan kurus.
Dan kebanyakan varietas-varietas padi yang kekurangan Kalium lebih mudah rebah
c.
Akar
Pertumbuhan akar biasanya sangat terbatas, ujung akar akan tumbuh kurus
dan pendek, dan akar selalu cenderung berwarna gelam dan hitam. Akar-akar
cabang dan akar rambat sangat kurus dan selalu memperlihatkan gejala pembusukan
akar.
d.
Bulir dan Malai
Pertumbuhannya akan pendek dan umumnya mempunyai persentase kehampaan
buah yang tinggi. Sedang jumlah bulir yang berisi untuk setiap helainya akan
rendah, bulir-bulir padi akan berukuran kecil dan tidak teratur bentuknya, mutu
dan berat 1.000 bulir akan berkurang, persentase bulir-bulir yang tidak
berkembang dan tidak dewasa bertambah.
b)
Kelebihan pemupukan unsur hara Nitrogen (N)
Efek dari
kelebihan unsure hara Nitogen (N) bagi tanaman :
ü Kualitas buah menurun.
ü Menyebabkan rasa pahit (seperti
pada buah timun).
ü Produksi menurun
ü Daun lebat dan pertumbuhan
vegetative yang cepat,
ü Menyebabkan keracunan pada
tanaman
c)
Gas beracun uap
Fluor (F) dari industri alumunium
Ø DIE-BACK
Y
Kematian
tanamn yang dimulai dari pucuk ke arah bawah. Gejala tanaman terkena die-back y
adalah awal-awalnya daun berwarna hijau gelap dengan ukuran besar berwarna
cokelat.
Penyebab:
a)
Kekurangan unsure hara
·
Tembaga
(Cu)
Kekurangan unsur hara Tembaga (Cu) seringkali ditemukan pada tanah-tanah
organik yang agak asam.
Kekurangan unsure hara Tembaga (Cu) dapat menyebabkan :
a.
Pada bagian daun, terutama daun-daun yang masih muda tampak layu dan
kemudian mati (die back), sedang ranting-rantingnya berubah warna pula menjadi
coklat dan mati pula
b.
Ujung daun secara tidak merata sering ditemukan layu, malah
kadang-kadang klorosis, sekalipun jaringan-jaringannya tidak ada yang mati
c.
Pada tanaman jeruk kekurangan unsur hara tembaga ini menyebabkan daun
berwarna hijau gelap dan berukuran besar, ranting berwarna coklat dan mati,
buah kecil dan berwarna coklat.
d.
Pada bagian buah, buah-buahan tanaman pada umumnya kecil-kecil warna
coklat dan bagian dalamnya didapatkan sejenis perekat (gum).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar